Komunikasi
Politik dan Opini Publik:
Suatu Pandangan
"Mengapa Anda percaya itu ?"
"Anda ingin apa ? Mengapa ?"
"Mengapa Anda harus bertindak seperti itu ?"
Begitulah pertanyaan yang cukup sering dihadapi orang dalam kehidupan mereka
sehari hari.
Dengan cara yang tidak begitu kasar (meskipun tidak selalu dapat dipastikan),
mahasiswa politik , komunikasi , opini publik , dan segala jenis perilaku
manusia mengajukan pertanyaan yang sama. Para ilmuwan sosial yang tidak begitu
mudah ditolak dengan tanggapan yang kasar yang diucapkan dengan terburu-buru ,
nekat , atau rasa muak , tetap bertanya , menyelidiki , dan mencoba memahami
kepercayaan, nilai, dan tindakan manusia.
Memahami Manusia :
Aksi Diri, Interaksi, dan Transaksi
·
Aksi diri
→ Yang dipandang sebagai tindakan dengan kekuatan sendiri. Kekuatan ini banyak
namanya - motif sadar dan tak sadar , sikap, dorongan, rangsangan, kapasitas,
dan lain-lain.
·
Interaksi
→ Menempatkan kekuatan-kekuatan yang membentuk kelakuan manusia sebagai berada
diluar diri individu. Sekurang kurangnya faktor-faktor ini adalah kedudukan
sosial dan ekonomi , peran sosial , tuntutan kelompok , ketentuan dan larangan
budaya , kebiasaan, dan hukum.
·
Transaksi
→ Perbuatan manusia menunjukan aspek-aspek dan tahap-tahap tindakan yang terjadi
dalam proses yang sinambung. Hal itu tidak menyebabkan unsur internal maupun
unsur eksternal menjadi penting bagi manusia, tidak ada pemisahan hubungan yang
diduga dapat dilepaskan dari unsur-unsur yang dapat dilepaskan.
Komunikasi dan Politik
Apa
komunikasi itu ?
Komunikasi adalah proses interaksi
sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka
mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra
itu melalui simbol-simbol.
Sifat-sifat Komunikasi :
1. Dinamis
Suatu proses perilaku yang dipikirkan, yang digerakkan oleh mekanisme internal
(aksi diri) / hanya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan eksternal (interaksi)
2. Sinambung
tanpa awal dan akhir, juga tidak mungkin berdiri sendiri.
3. Sirkular
Arus makna dari seseorang kepada yang lain tidak ada urutan yang linear (orang
yang terlibat dalam komunikasi) secara simultan “dengan”, bukan kepada satu
sama lain.
4. Tidak dapat diulang
Perubahan citra personal terhadap suatu hal di masa lalu, kini dan akan dating
mempengaruhi penciptaan kembali suatu makna tidak ada pesan yang identik yang
artinya tepat sama yang diberikan pada saat yang berbeda.
5. Tidak dapat dibalikan
Suatu pesan yan telah diucapkan dandiinterpretasikan tidak dapat diambil
kembali dari ingatan sipenerimanya.
6. Kompleks
Berlangsung dalam banyak konteks yang berlainan dan pada banyak tingkatan
seperti : Interpersonal – Organisasional – social – cultural
Apa
politik dan komunikasi politik itu ?
Sebagaimana komunikasi politikyang
memiliki berbagai macam definisi
“Politik adalah siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana”
“kekuasaan dan pemegang Kekuasaan”
“Pengaruh”
Tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas.”
Diantara pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik persesuaian umum, bahwa
politik mencakup sesuatu yang dilakukan orang dan politik adalah kegiatan
Jadi politik adalah kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan
mereka di dalam konflik social.
“Setting politik ditandai dengan perselisihan, apakah itu sebesar Negara, atau
hanya diantara dua orang.”
Politik sama halnya dengan komunikasi, ia adalah proses dan juga melibatkan
pembicaraan, bukan “pembicaraan” dalam arti sempit, seperti kata yang
diucapkan, tetapi dalam arti yang lebih luas (inklusif) yang berarti “segala
cara orang bertukar symbol”
Apakah itu gambar, gerakan, sikap tubuh, perangai , ataupun pakaian.
Ilmuan Politik Mark Roelofs “Politik adalah pembicaraan / lebih tepatnya,
berpolitik adalah berbicara”
titik pandang ilmuan ini adalah komunikasi meliputi politik bila mereka
mengamati politik, mereka menurunkan makna perselisihan melalui komunikasi.
Bila orang menyelesaikan perselisihan mereka, penyelasaian itu adalah hal-hal
yang diamati, di interpretasikan, dan dipertukarkan melalui komunikasi
(transaksi) sehingga tersusunlah makna-makna yang terus berubah.
Apa
opini publik itu ?
Opini adalah tindakan mengungkapkan apa yang dipercayai, dinilai, dan di
harapkan seseorang dari objek-objek dan situasi tertentu. Tindakan tersebut
dapat berupa pemberian suara, pernyataan verbal, dokumen tertulis, bahkan diam,
singkatnya, tindakan apapun yang bermakna adalah ungkapan opini.
Opini Publik
Adalah : “kumpulan pendapat orang mengenai hal ihwal yang mempengaruhi /
menarik minat komunitas” ; “cara singkat untuk melukiskan kepercayaan /
keyakinan yang berlaku di masyarakat tertentu bahwa hukum-hukum tentang itu
bermanfaat”.
“Suatu gejala dari proses kelompok”
“Opini Pribadi orang-orang yang oleh pemerintah dianggap bijaksana untuk
diindahkan.”
Demokrasi sering disebut sebagai “Pemerintahan oleh opini public”
Manusia bertindak terhadap sesuatu based on makna sesuatu itu bagi mereka.
Pengalaman, menurunkan kecenderungan (merupakan dasar bagi transaksi social)
yang dibawa kedalam situasi sosial.
Floyd H. Allport seorang tokoh peneliti menyatakan tentang “fiksi dan lorong
waktu” pada ahir tahun 30-an,
*Ketika membicarakan tentang opini publik terhadap kecenderungan untuk
mempersonifikasikan opini publik sehingga suatu “jiwa” yang lebih penting dari
pada pengungkapan berbagai masalah kelompok, yang mendasari pandangan yang
beraneka itu adalah suatu “suara rakyat” tunggal.
*Logika keliru tentang bagian dari keseluruhan yaitu mengidentifikasikan opini
satu kelompok di alam masyarakat sebagai opini semua orang.
* Pencakupan parsial yaitu perseorangan dengan minat tertentu merupakan
keseluruhan publik.
Adapun tiga jenis kecenderungan yang menunjukkan tapi tidak menyebabkan arah
perbuatan seseorang adalah:
1.
Kepercayaan yaitu apa yang diterima sebagian benar /
tidak benar tentang sesuatu didasarkan atas pengalaman masa lalu, pengetahuan
dan informasi sekarang.
2.
Nilai adalah kesukaan dan ketidaksukaan cinta dan
kebencian, hasrat dan ketakutan seseorang
3.
Pengharapan ialah citra seseorang tentang akan seperti
apa keadaannya setelah tiadakan.
Proses Opini :
Hubungan atau kaitan antara
1.
Kepercayaan, nilai dan usul yang dikemukakan oleh perseorangan
di depan umum.
2.
Kebijakan yang dibuat oleh pejabat terpilih dalam
mengatur perbuatan sosial dalam situasi yakni dalam politik.
Tahapan proses opini antara lain:
1.
Konstruksi Personal
Individu mengamati segala sesuatu, menginterpretasikannya dan menyusun makna
objek-objek politik secara subjektif.
2.
Konstruksi Sosial
menyatakan opini pribadi di depan umum.
3.
konstruksi politik
Menghubungkan opini publik dengan kegiatan para pejabat politik.
PERSPEKTIF KOMUNIKASI PADA OPINI PUBLIK
Ilmuan politik Harold Lasswell mengemukakan bahwa cara yang mudah untuk
melukiskan suatu tindakan komunikasi ialah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti :
Siapa ?
Mengatakan apa ?
Dengan saluran apa ?
Kepada siapa ?
Dengan akibat apa ?
Pertanyaan sederhana ini mengidentifikasi unsure-unsur yang biasa terdapat pada
semua komunikasi : sebuah sumber dan penerima, pesan, media komunikasi dan
tanggapan. Baik uraikan dalam teori pengalihan informasi yang sangat canggih
maupun maupun dalam pandangan sosiopsikologis yang provokatif, kelima dasar
Lasswell ini menyajikan cara yang berguna untuk menganalisis komunikasi.
Bila kita menggunakan rumus Lasswell, maka kita harus ingat bahwa proses
komunikasi itu tidak linear, tetapi sirkular. Sebagai pengingat, kita dapat
membuat perubahan kecil dalam rangkaian pertanyaan itu : siapa mengatakan apa
dengan saluran apa dengan (bukan kepada) siapa dengan akibat apa.
Selain urutan dan linearitas, rumus
Lasswell menyiratkan bahwa Komunikasi adalah suatu struktur berunsur lima,
yaitu :
Siapa ?
Sebelum Perang Dunia II tedapat perhatian besar para sarjana terhadap
bagaiamana para pemimpin politik menghimbau dan memobilisasi dukungan dari para
pengikut. Sebagian dari perhatian itu timbul dari pesona dan kekhawatiran
terhadap beberapa pemimpin revolusioner dan agitator yang ternama di Eropa,
yang semuanya sangat mengandalkan “ kekuasaan orator” untuk “menggerakkan
massa”.
Pembicaraan mimbar politik – semuanya turut berjasa dalam membangun tradisi
yang kaya dari oratori politik dalam politik Amerika. Keterampilan retorik
serng tampil sebagai prasyarat bagi kepemimpinan politik.
Apabila, dalam tahun-tahun di sekitar Perang Dunia II, perhatian terhadap
komunikasi politik dan komunikator meningkat propaganda menjadi sama
esensialnya dengan senjata dalam peperangan modern. Dalam kira-kira periode
yang sama , iklan komersial melalui radio dan kemudian televisi, tampaknya
mendapat sukses yang luar biasa dalam memasarkan segala jenis barang konsumen.
Hal ini mendukung minat untuk mempelajari komunikator dan isi pesan mereka.
Namun, terjadilah sesuatu yang meredam minat itu : munculnya berturut-turut
studi-studi yang menunjukkan bahwa komunikasi dan komunikator tidak patut
mendapat perhatian sebesar itu. Penelitian menunjukkan bahwa mereka sebenarnya
tidak mempunyai pengaruh besar terhadap khalayak. Meskipun semua pesan yang
informatif dan persuasif diuraikan sampai rinci oleh para politikus, ternyata
rakyat hanya sedikit terlibat dan tahu tentang politik. Apalag pengaruh media
massa itu disaring oleh banyak hal lain.
Para ilmuan perilaku mulai memalingkan muka dari studi “ siapa” yang
berkomunikasi, dan mulai memeriksa pemilih dan bukan atau partisipan dan
nonpartisipan di kalangan khalayak. Ini tidak berarti bahwa minat terhadap
komunikasi dan kepemimpinan politik lenyap sama sekali, tetapi ia hanya tidak
berada di garis depan lagi.
Kita mengidentifikasi tiga tipe pemimpin politik yang, karena peran mereka yang
aktif dalam menciptakan pesan yang relevan dengan aturan konflik, merupakan
komunikator politik utama. Para komunikator politik ini adalah pols, yakni
politikus yang hidupnya dari manipulasi komunikasi, dan vols, yaitu warga
negara yang aktif dalam politik berdasarkan paruh waktu (part-time) dan
sukarelawan (voluntary).
Mengatakan Apa ?
Sebagian besar politik adalah pembicaraan. Untuk memahami “mengatakan apa“ dari
komunikasi politik, dan gunanya untuk mula-mula melihat bahasa yang digunakan
orang dalam berbicara,yaitu gejala linguistik politik, tipe bahasa dan apa yang
kita sebut semantic,sintaksis,dan pragmatik dalam linguistic politik .
Ilmuwan sosial Kenenth Boulding telah menulis bahwa “makna pesan adalah
perubahan yang dihaslikannya didalam citra”.Komunikator politik menggunakan bahasa
dan simbol, baik untuk memberikan informasi maupun untuk meyakinkan khalayak.
Dengan Saluran Apa ?
Komunikasi ,massa merupakan sumber utama pesan-pesan politik yang
dipertimbangkan orang dalam menyusun perbuatan politik mereka.Namun,ada media
lain,dan mereka harus diperhatikan dalam usaha apapun untuk memahami komunikasi
politik dan opini publik yang kontemporer.
Kepada Siapa?
Khalayak komunikasi politik bukanlah wadah yang pasif yang kedalamnya para
pemimpin politik dengan berbagai karakteristik dan motif hanya menuangkan
beraneka imbauan dengan menggunakan bahasa , simbol, peranti, dan media yang
menarik. Alih-alih, penerima adalah partisipan yang aktif dalam komunikasi
dengan sumberr-mengindera, menginterpresasikan, membayangkan, menetapkan, dan
kalau tidak berbuat sendiri dengan cara memiliki nilai berita. Dengan
pengertian ini, dikotomi diantara komunikator dan khalayak, pemimpin dan
pengikut itu tidak benar. Paling-paling perbedaan itu arbitrer, dimana setiap
orang sesungguhnya adalah suatu jenis komunikator politik hanyalah masalah
perspektif untuk menentukan pihak yang mana yang kita sebut “komunikator” dan
mana “komunikate”.
Dengan Akibat Apa ?
Diperlukan suatu perubahan dalam rumus Lasswell. Pertama, tindakan komunikasi
apapun dapat mempunyai akibat yang banyak. Tentu saja akibat yang banyak itu
wajar dalam komunikasi politik. Kedua, ia tidak akan dimodifikasi, meninggalkan
kesan bahwa akibat komunikasi diturunkan dari interaksi antara tiga unsur yang
dapat dipisahkan : pesan, khalayak yang diduga akan dipengaruhi, dan pengarih
yang akan diakibatkannya.
“Akibat dari siapa mengatakana apa dengan saluran apa dengan siapa “ tidak
ditentukan independent dari proses menetapkan “dengan siapa” dalam rumus
Lasswell.
KESIMPULAN
Sepertiga abad yang lalu ilmuwan
politik Oliver Garceau menulis tentang “proses politik” dengan cara-cara yang
tepat merangkum pandangan buku ini mengenai bagaimana terjadinya komunikasi
politik dalam apa yang telah kita namakan proses opini, yaitu hubungan antara
kepercayaan, nilai, dan usul pribadi perseorangan dan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat pemerintah terpilih.
Melalui pilihan untuk
berpartisipasi atau tidak, dan bagaimana, warga negara juga menyusun dan
mengungkapkan opini. Konstruksi sosial opini publik menyajikan konsensus rakyat
dalam beberapa masalah (yang satu), opini publik yang beraneka dalam yang lain
(yang seikit), dan seluruh opini massa yang diungkapkan secara individual dalam
yang lain (yang banyak). Dan melalui berbagai peranti perwakilan, suatu
konstruksi politis opini publik terjadi ketika para pembuat kebijakan
memperhitungkan pandangan-pandangan terpilih dalam membuat pilihan dalam
kondisi konflik.