Rabu, 01 Oktober 2014

Komunikasi Politik dan Opini Publik



Komunikasi Politik dan Opini Publik:
Suatu Pandangan

"Mengapa Anda percaya itu ?"
"Anda ingin apa ? Mengapa ?"
"Mengapa Anda harus bertindak seperti itu ?"

Begitulah pertanyaan yang cukup sering dihadapi orang dalam kehidupan mereka sehari hari.
Dengan cara yang tidak begitu kasar (meskipun tidak selalu dapat dipastikan), mahasiswa politik , komunikasi , opini publik , dan segala jenis perilaku manusia mengajukan pertanyaan yang sama. Para ilmuwan sosial yang tidak begitu mudah ditolak dengan tanggapan yang kasar yang diucapkan dengan terburu-buru , nekat , atau rasa muak , tetap bertanya , menyelidiki , dan mencoba memahami kepercayaan, nilai, dan tindakan manusia.

Memahami Manusia : Aksi Diri, Interaksi, dan Transaksi
·         Aksi diri → Yang dipandang sebagai tindakan dengan kekuatan sendiri. Kekuatan ini banyak namanya - motif sadar dan tak sadar , sikap, dorongan, rangsangan, kapasitas, dan lain-lain.
·         Interaksi → Menempatkan kekuatan-kekuatan yang membentuk kelakuan manusia sebagai berada diluar diri individu. Sekurang kurangnya faktor-faktor ini adalah kedudukan sosial dan ekonomi , peran sosial , tuntutan kelompok , ketentuan dan larangan budaya , kebiasaan, dan hukum.
·         Transaksi → Perbuatan manusia menunjukan aspek-aspek dan tahap-tahap tindakan yang terjadi dalam proses yang sinambung. Hal itu tidak menyebabkan unsur internal maupun unsur eksternal menjadi penting bagi manusia, tidak ada pemisahan hubungan yang diduga dapat dilepaskan dari unsur-unsur yang dapat dilepaskan.
Komunikasi dan Politik

Apa komunikasi itu ?

Komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol.

Sifat-sifat Komunikasi :
1. Dinamis
Suatu proses perilaku yang dipikirkan, yang digerakkan oleh mekanisme internal (aksi diri) / hanya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan eksternal (interaksi)
2. Sinambung
tanpa awal dan akhir, juga tidak mungkin berdiri sendiri.
3. Sirkular
Arus makna dari seseorang kepada yang lain tidak ada urutan yang linear (orang yang terlibat dalam komunikasi) secara simultan “dengan”, bukan kepada satu sama lain.
4. Tidak dapat diulang
Perubahan citra personal terhadap suatu hal di masa lalu, kini dan akan dating mempengaruhi penciptaan kembali suatu makna tidak ada pesan yang identik yang artinya tepat sama yang diberikan pada saat yang berbeda.
5. Tidak dapat dibalikan
Suatu pesan yan telah diucapkan dandiinterpretasikan tidak dapat diambil kembali dari ingatan sipenerimanya.
6. Kompleks
Berlangsung dalam banyak konteks yang berlainan dan pada banyak tingkatan seperti : Interpersonal – Organisasional – social – cultural

Apa politik dan komunikasi politik itu ?

Sebagaimana komunikasi politikyang memiliki berbagai macam definisi
“Politik adalah siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana”
“kekuasaan dan pemegang Kekuasaan”
“Pengaruh”
Tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan dan atau memperluas.”

Diantara pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik persesuaian umum, bahwa politik mencakup sesuatu yang dilakukan orang dan politik adalah kegiatan

Jadi politik adalah kegiatan orang secara kolektif yang mengatur perbuatan mereka di dalam konflik social.
“Setting politik ditandai dengan perselisihan, apakah itu sebesar Negara, atau hanya diantara dua orang.”

Politik sama halnya dengan komunikasi, ia adalah proses dan juga melibatkan pembicaraan, bukan “pembicaraan” dalam arti sempit, seperti kata yang diucapkan, tetapi dalam arti yang lebih luas (inklusif) yang berarti “segala cara orang bertukar symbol”
Apakah itu gambar, gerakan, sikap tubuh, perangai , ataupun pakaian.
Ilmuan Politik Mark Roelofs “Politik adalah pembicaraan / lebih tepatnya, berpolitik adalah berbicara”
titik pandang ilmuan ini adalah komunikasi meliputi politik bila mereka mengamati politik, mereka menurunkan makna perselisihan melalui komunikasi. Bila orang menyelesaikan perselisihan mereka, penyelasaian itu adalah hal-hal yang diamati, di interpretasikan, dan dipertukarkan melalui komunikasi (transaksi) sehingga tersusunlah makna-makna yang terus berubah.

Apa opini publik itu ?

Opini adalah tindakan mengungkapkan apa yang dipercayai, dinilai, dan di harapkan seseorang dari objek-objek dan situasi tertentu. Tindakan tersebut dapat berupa pemberian suara, pernyataan verbal, dokumen tertulis, bahkan diam, singkatnya, tindakan apapun yang bermakna adalah ungkapan opini.
Opini Publik
Adalah : “kumpulan pendapat orang mengenai hal ihwal yang mempengaruhi / menarik minat komunitas” ; “cara singkat untuk melukiskan kepercayaan / keyakinan yang berlaku di masyarakat tertentu bahwa hukum-hukum tentang itu bermanfaat”.
“Suatu gejala dari proses kelompok”
“Opini Pribadi orang-orang yang oleh pemerintah dianggap bijaksana untuk diindahkan.”
Demokrasi sering disebut sebagai “Pemerintahan oleh opini public”
Manusia bertindak terhadap sesuatu based on makna sesuatu itu bagi mereka.
Pengalaman, menurunkan kecenderungan (merupakan dasar bagi transaksi social) yang dibawa kedalam situasi sosial.
Floyd H. Allport seorang tokoh peneliti menyatakan tentang “fiksi dan lorong waktu” pada ahir tahun 30-an,
*Ketika membicarakan tentang opini publik terhadap kecenderungan untuk mempersonifikasikan opini publik sehingga suatu “jiwa” yang lebih penting dari pada pengungkapan berbagai masalah kelompok, yang mendasari pandangan yang beraneka itu adalah suatu “suara rakyat” tunggal.
*Logika keliru tentang bagian dari keseluruhan yaitu mengidentifikasikan opini satu kelompok di alam masyarakat sebagai opini semua orang.
* Pencakupan parsial yaitu perseorangan dengan minat tertentu merupakan keseluruhan publik.

Adapun tiga jenis kecenderungan yang menunjukkan tapi tidak menyebabkan arah perbuatan seseorang adalah:
1.      Kepercayaan yaitu apa yang diterima sebagian benar / tidak benar tentang sesuatu didasarkan atas pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang.
2.      Nilai adalah kesukaan dan ketidaksukaan cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan seseorang
3.      Pengharapan ialah citra seseorang tentang akan seperti apa keadaannya setelah tiadakan.

Proses Opini :
Hubungan atau kaitan antara
1.      Kepercayaan, nilai dan usul yang dikemukakan oleh perseorangan di depan umum.
2.      Kebijakan yang dibuat oleh pejabat terpilih dalam mengatur perbuatan sosial dalam situasi yakni dalam politik.

Tahapan proses opini antara lain:
1.      Konstruksi Personal
Individu mengamati segala sesuatu, menginterpretasikannya dan menyusun makna objek-objek politik secara subjektif.
2.      Konstruksi Sosial
menyatakan opini pribadi di depan umum.
3.      konstruksi politik
Menghubungkan opini publik dengan kegiatan para pejabat politik.

PERSPEKTIF KOMUNIKASI PADA OPINI PUBLIK

Ilmuan politik Harold Lasswell mengemukakan bahwa cara yang mudah untuk melukiskan suatu tindakan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti :
Siapa ?
Mengatakan apa ?
Dengan saluran apa ?
Kepada siapa ?
Dengan akibat apa ?
Pertanyaan sederhana ini mengidentifikasi unsure-unsur yang biasa terdapat pada semua komunikasi : sebuah sumber dan penerima, pesan, media komunikasi dan tanggapan. Baik uraikan dalam teori pengalihan informasi yang sangat canggih maupun maupun dalam pandangan sosiopsikologis yang provokatif, kelima dasar Lasswell ini menyajikan cara yang berguna untuk menganalisis komunikasi.
Bila kita menggunakan rumus Lasswell, maka kita harus ingat bahwa proses komunikasi itu tidak linear, tetapi sirkular. Sebagai pengingat, kita dapat membuat perubahan kecil dalam rangkaian pertanyaan itu : siapa mengatakan apa dengan saluran apa dengan (bukan kepada) siapa dengan akibat apa.
Selain urutan dan linearitas, rumus Lasswell menyiratkan bahwa Komunikasi adalah suatu struktur berunsur lima, yaitu :

Siapa ?
Sebelum Perang Dunia II tedapat perhatian besar para sarjana terhadap bagaiamana para pemimpin politik menghimbau dan memobilisasi dukungan dari para pengikut. Sebagian dari perhatian itu timbul dari pesona dan kekhawatiran terhadap beberapa pemimpin revolusioner dan agitator yang ternama di Eropa, yang semuanya sangat mengandalkan “ kekuasaan orator” untuk “menggerakkan massa”.
Pembicaraan mimbar politik – semuanya turut berjasa dalam membangun tradisi yang kaya dari oratori politik dalam politik Amerika. Keterampilan retorik serng tampil sebagai prasyarat bagi kepemimpinan politik.
Apabila, dalam tahun-tahun di sekitar Perang Dunia II, perhatian terhadap komunikasi politik dan komunikator meningkat propaganda menjadi sama esensialnya dengan senjata dalam peperangan modern. Dalam kira-kira periode yang sama , iklan komersial melalui radio dan kemudian televisi, tampaknya mendapat sukses yang luar biasa dalam memasarkan segala jenis barang konsumen. Hal ini mendukung minat untuk mempelajari komunikator dan isi pesan mereka.
Namun, terjadilah sesuatu yang meredam minat itu : munculnya berturut-turut studi-studi yang menunjukkan bahwa komunikasi dan komunikator tidak patut mendapat perhatian sebesar itu. Penelitian menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak mempunyai pengaruh besar terhadap khalayak. Meskipun semua pesan yang informatif dan persuasif diuraikan sampai rinci oleh para politikus, ternyata rakyat hanya sedikit terlibat dan tahu tentang politik. Apalag pengaruh media massa itu disaring oleh banyak hal lain.
Para ilmuan perilaku mulai memalingkan muka dari studi “ siapa” yang berkomunikasi, dan mulai memeriksa pemilih dan bukan atau partisipan dan nonpartisipan di kalangan khalayak. Ini tidak berarti bahwa minat terhadap komunikasi dan kepemimpinan politik lenyap sama sekali, tetapi ia hanya tidak berada di garis depan lagi.
Kita mengidentifikasi tiga tipe pemimpin politik yang, karena peran mereka yang aktif dalam menciptakan pesan yang relevan dengan aturan konflik, merupakan komunikator politik utama. Para komunikator politik ini adalah pols, yakni politikus yang hidupnya dari manipulasi komunikasi, dan vols, yaitu warga negara yang aktif dalam politik berdasarkan paruh waktu (part-time) dan sukarelawan (voluntary).

Mengatakan Apa ?
Sebagian besar politik adalah pembicaraan. Untuk memahami “mengatakan apa“ dari komunikasi politik, dan gunanya untuk mula-mula melihat bahasa yang digunakan orang dalam berbicara,yaitu gejala linguistik politik, tipe bahasa dan apa yang kita sebut semantic,sintaksis,dan pragmatik dalam linguistic politik .
Ilmuwan sosial Kenenth Boulding telah menulis bahwa “makna pesan adalah perubahan yang dihaslikannya didalam citra”.Komunikator politik menggunakan bahasa dan simbol, baik untuk memberikan informasi maupun untuk meyakinkan khalayak.

Dengan Saluran Apa ?
Komunikasi ,massa merupakan sumber utama pesan-pesan politik yang dipertimbangkan orang dalam menyusun perbuatan politik mereka.Namun,ada media lain,dan mereka harus diperhatikan dalam usaha apapun untuk memahami komunikasi politik dan opini publik yang kontemporer.

Kepada Siapa?
Khalayak komunikasi politik bukanlah wadah yang pasif yang kedalamnya para pemimpin politik dengan berbagai karakteristik dan motif hanya menuangkan beraneka imbauan dengan menggunakan bahasa , simbol, peranti, dan media yang menarik. Alih-alih, penerima adalah partisipan yang aktif dalam komunikasi dengan sumberr-mengindera, menginterpresasikan, membayangkan, menetapkan, dan kalau tidak berbuat sendiri dengan cara memiliki nilai berita. Dengan pengertian ini, dikotomi diantara komunikator dan khalayak, pemimpin dan pengikut itu tidak benar. Paling-paling perbedaan itu arbitrer, dimana setiap orang sesungguhnya adalah suatu jenis komunikator politik hanyalah masalah perspektif untuk menentukan pihak yang mana yang kita sebut “komunikator” dan mana “komunikate”.

Dengan Akibat Apa ?
Diperlukan suatu perubahan dalam rumus Lasswell. Pertama, tindakan komunikasi apapun dapat mempunyai akibat yang banyak. Tentu saja akibat yang banyak itu wajar dalam komunikasi politik. Kedua, ia tidak akan dimodifikasi, meninggalkan kesan bahwa akibat komunikasi diturunkan dari interaksi antara tiga unsur yang dapat dipisahkan : pesan, khalayak yang diduga akan dipengaruhi, dan pengarih yang akan diakibatkannya.
“Akibat dari siapa mengatakana apa dengan saluran apa dengan siapa “ tidak ditentukan independent dari proses menetapkan “dengan siapa” dalam rumus Lasswell.



KESIMPULAN

Sepertiga abad yang lalu ilmuwan politik Oliver Garceau menulis tentang “proses politik” dengan cara-cara yang tepat merangkum pandangan buku ini mengenai bagaimana terjadinya komunikasi politik dalam apa yang telah kita namakan proses opini, yaitu hubungan antara kepercayaan, nilai, dan usul pribadi perseorangan dan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pemerintah terpilih.
Melalui pilihan untuk berpartisipasi atau tidak, dan bagaimana, warga negara juga menyusun dan mengungkapkan opini. Konstruksi sosial opini publik menyajikan konsensus rakyat dalam beberapa masalah (yang satu), opini publik yang beraneka dalam yang lain (yang seikit), dan seluruh opini massa yang diungkapkan secara individual dalam yang lain (yang banyak). Dan melalui berbagai peranti perwakilan, suatu konstruksi politis opini publik terjadi ketika para pembuat kebijakan memperhitungkan pandangan-pandangan terpilih dalam membuat pilihan dalam kondisi konflik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar